PPK IPM Kabupaten Tasikmalaya meningkat Tajam
Setelah bergulir Program Pendanaan Kompetisi Indeks Pembangunan Manusia (PPK-IPM) di daerah Kabupaten Tasikmalaya dari tahun 2006-2007. Kemajuan demi kemajuan pembangunan terbilang meningkat signifikan. Dari tiga indikator pendukung mulai dari bidang pendidikan, kesehatan hingga daya beli masyarakat.
Kabupaten Tasikmalaya, termasuk salah satu daerah yag mendapat suntikan dana pemerintah sekitar Rp. 39 miliar mampu menaikan angka IPM bahkan salah satunya didalam bidang pendidikan kabupaten Tasik mampu menembus angka 81,42 poin. Keberhasilan ini diperlihatkan bahwa program penyelenggaraan pendidikan paket B (setara SMP) yang ditempatkan di lingkungan pesantren sangat berhasil. Dengan menjaring sekira 3.900 santri yang tidak meneruskan pendidikan kini sudah terjaring. Kenaikan ini terlihat dari laju semula indeks pendidikan Kabupaten Tasikmalaya tahun 2005, 80,64 poin naik menjadi 81,14 poin pada tahun 2006 dan pada akhir 2007 mengalami kenaikan hingga 81,42 poin.
Kemudian untuk bidang kesehatan permasalahan masih tingginya dengan angka kematian ibu melahirkan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tercatat dari tahun 2005 hanya 70,08 poin, tahun 2006, naik menjadi 70,75 dan kini di tahun 2008 naik lagi menjadi 70,83 poin. jadi tidak heran kalau masalah kematian ibu melahirkan masih menjadi masalah krusial yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Tasik terlebih dengan masih adanya penderita gizi buruk khususnya pada balita yang jumlahnya masih cukup banyak.
sementara untuk angka daya beli di daerah Kabupaten Tasik meskipun tergolong masih rendah namun terlihat ada kenaikan. Menurut data yang ada dari tahun 2005, 56,51 poin kemudian meningkat pada tahun 2006 yakni 57,33 poin dan pada tahun 2007 ini menjadi 59,84 poin.
Sering berjalannya program PPK IPM ini juga telah diupayakan pengembangan metode pertanian organik, pembibitan perikanan serta pengegemukan sapi dan domba. Khusus pertanian organik dilakukan dengan mengembangkan padi SRI yang ternyata secara nyata mampu meningkatkan para petani. Menurut Bupati Tasikmalaya, Drs. H. Tatang Fh. M.Pd. saat temu lapang dan panen padi SRI di kelompok tani Cidahu kecamatan Cisayong, "Melalui program padi SRI sudah merupakan brand image kabupaten tasik dan ditargetkan pada tahun 2010 dari 30 persen luas potensial sawah beririgasi sudah menerapkan program padi SRI organik dan dapat diharapkan menjadi lumbung pangan organik di tanah air ini," ungkap Bupati Tatang
Tercatat dari hasil panen raya untuk produktivitas padi SRi dari tahun 2007 saja sudah mencapai 75 kw/Ha. Jadi para petani semula rata-rata panennya mencapai 4,5 ton/ha saja, kini menjadi diatas 7 ton. dan tentu situasi ini mengangkat kehidupan para petani.
"Kalau melihat hasil ini diharapkan ketahanan pangan di tanah air ini akan tercapai dan kabupaten tasikmalaya dapat dijadikan lumbung pangan negeri ini," harap Bupati Tatang.
Sementara ketua KTNA Kabupaten Tasik H. Uu Saeful Bahri mengatakan selain program penerapan padi SRI, peluang itu juga terbuka untuk usaha lain di sektor perikanan dan penggemukan sapi untuk para peternak. Dari informasi yang masuk kini pendapatan para peternak lebih dari Rp. 150 ribu/bulan. (Dri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar