Kamis

Jalur Angkot Memprihatinkan

Jalur Angkot Banjarsari - Pamarican Memprihatinkan


BANJARSARI, KORAN IMSA,-

Persoalan rusaknya ruas jalan sepertinya menjadi persoalan klasik diberbagai daerah. Hampir sepanjang tahun ada saja gejolak masyarakat karena jalan yang harusnya menjadi sarana vital ternyata tidak bisa dimanfaatkan secara optimal, karena kondisinya memang memprihatinkan.
Seperti jalan yang dilalui trayek angkot Banjarsari-Pamarican. Jalur angkot ini sepanjang 3 KM kondisinya rusak parah dan memprihatinkan, selain belum adanya pengerasan, diberbagai lintasan terlihat genangan air. Bahkan seringkali kendaraan yang melintas terjebak kubangan dan harus didorong.
Hasil penelusuran KORAN IMSA di lapangan, selain banyaknya genangan air diberbagai ruas jalan, juga terdapat bahu jalan yang longsor, yakni di sekitar jembatan sarengseng, Desa Sukamukti. Daerah ini, pada musim hujan menjadi langganan Banjir, walau tidak terlalu parah.
Herman, tokoh pemuda setempat mengungkapkan, pemerintah daerah ketika membuka trayek angkot jurusan Banjarsari – Pamarican semestinya segera dibarengi dengan mempebaiki ruas jalan yang rusak. Sehingga sarana transportasi tersebut menjadi lancar.
Saat ini kurang lebih 3 KM, ruas jalan yang dilalui angkot kondisinya sangat memprihatinkan. Terutama di daerah sukamukti hingga perbatasan Sidaharja” ungkap Herman.

Kepala Desa Sukamukti, Agus Ilham saat ditemui KORAN IMSA membenarkan banyaknya keluhan dari masyarakat tentang kondisi jalan yang rusak, khususnya jalan di sepanjang desa Sukamukti. Menurut Agus, masyarakat sudah melakukan upaya perbaikan melalui kegiatan gotong royong, dengan melakukan pengerosokan diberbagai ruas jalan.
Bahkan menurut Agus, masyarakatnya sudah rampung membangun jembatan sepanjang 6 meter secara permanent didaerah Tugusari. “Jembatan ini dibangun dengan menggunakan dana swadaya murni. Jembatan ini juga menjadi satu-satunya penghubung antara desa Sukamukti dengan desa Sidaharja” Ungkapnya.
Agus berharap, karena jalan didaerahnya dilalui jalur angkot Banjarsari- Pamarican, pemerintah daerah segera memperhatikan kondisi ini. Setidaknya, harap Agus, pemda melakukan upaya pengerosokan (pengerasan) jalan sebelum pengaspalan. Karena jalan ini menjadi sarana vital yang menguhubungkan dua desa dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. (KI-08/Dit/KORAN IMSA)


Tidak ada komentar: